Musyawarah Seniman Daerah ke-V Resmi Dibuka, Wawako Dumai Dorong DKD Jadi Wajah Seni Kota
iNews Dumai- Suasana di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai berubah meriah dan penuh semangat seni saat Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, secara resmi membuka Musyawarah Seniman Daerah (Musenda) ke-V yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai.
Turut hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting daerah, termasuk Ketua DPRD Dumai Agus Miswandi, Ketua LAMR Dumai, serta para pegiat seni dari berbagai latar belakang budaya.
Wawako: Dumai Harus Punya Ciri Khas Seni yang Diakui Nasional
Dalam sambutannya, Sugiyarto menekankan pentingnya peran seni dan budaya sebagai pondasi kekuatan identitas lokal.
“Saya yakin, Dumai ini sangat heterogen. Banyak budaya dan seni lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Melalui peran strategis DKD, saya ingin seni Dumai tak hanya dikenal di dalam kota, tetapi juga menjadi kebanggaan di kancah nasional,” ujar Sugiyarto.

Baca Juga : Macan Asia Indonesia Desak Pemerintah Dumai Tindak Tegas PT Agro Murni
Harapan Besar untuk Pengurus DKD Baru: Rangkullah Semua Pelaku Seni
Musenda kali ini juga menjadi titik awal bagi pemilihan kepengurusan baru DKD untuk periode 2025–2030.
“Siapa pun yang terpilih nanti, saya harap bisa membawa semangat kolaboratif. DKD harus menjadi rumah besar bagi seluruh pelaku seni di Kota Dumai, tanpa terkecuali. Kita ingin seni berkembang, dan pelaku seni merasa dihargai serta punya ruang untuk berekspresi,” imbuhnya.
Sugiyarto juga menekankan bahwa penguatan identitas budaya Melayu harus tetap menjadi napas utama dalam pengembangan seni dan budaya di Dumai. Menurutnya, melalui pendekatan budaya, pembangunan kota akan terasa lebih membumi dan berakar pada nilai-nilai lokal.
Musenda V Jadi Titik Balik Keseriusan Pemerintah Dukung Seniman
Musyawarah Seniman Daerah kali ini tak hanya menjadi forum organisasi, tapi juga panggung dialog strategis antara pemerintah, seniman, dan masyarakat untuk bersama-sama menyusun arah baru bagi seni Dumai ke depan.
“Saya percaya Dumai mampu menjadi kota seni yang diperhitungkan. Mari kita bersama-sama melangkah, melestarikan budaya, dan menciptakan karya-karya yang bisa membanggakan kita semua,” tutup Sugiyarto dengan penuh semangat.
Dalam forum tersebut, sejumlah peserta mengusulkan agar DKD memiliki program pelatihan berkala untuk anak-anak muda dan pelajar. Mereka berharap adanya sinergi antara DKD dengan sekolah-sekolah serta lembaga pendidikan non-formal, untuk mencetak kader-kader seniman muda yang berkarakter dan mencintai budaya daerahnya.
Selain itu, beberapa tokoh budaya juga mendorong terbentuknya Festival Kesenian Dumai sebagai agenda tahunan yang bisa mengangkat potensi lokal ke tingkat nasional.
Sugiyarto menyambut hangat berbagai ide tersebut. Ia meminta DKD Dumai periode mendatang tidak hanya berpikir dalam skala lokal, tetapi juga membangun jejaring hingga ke tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
Saya yakin seniman Dumai mampu melakukan itu,” ujar Sugiyarto dengan penuh optimisme.
Menutup pidatonya, Sugiyarto menegaskan kembali bahwa Pemerintah Kota Dumai tidak akan membiarkan seni berjalan sendiri.