Dumai – Perumda Tirtawening Kinerja Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirtawening Kota Bandung kembali mencatat prestasi membanggakan. Pada tahun 2025, perusahaan pelat merah yang menjadi penyedia utama air bersih bagi warga Kota Bandung ini berhasil menyumbang Rp4,8 miliar ke kas daerah (PAD) sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan kota.
Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi bukti bahwa tidak hanya berfokus pada pelayanan publik, tetapi juga mampu memberikan kontribusi finansial nyata bagi Pemerintah Kota Bandung.
Komitmen Tirtawening terhadap Pembangunan Kota
Baca Juga : Kilang Pertamina Dumai Kebakaran, Penyebab Masih Diselidiki
Direktur Utama Perumda Tirtawening, Sonny Salimi, menyampaikan bahwa capaian setoran laba bersih tahun ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jaringan layanan, dan memperbaiki sistem distribusi air.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sekaligus mendukung pendapatan daerah. Rp4,8 miliar ini adalah wujud nyata kontribusi kami untuk pembangunan Kota Bandung,” ujar Sonny saat konferensi pers di kantor Perumda Tirtawening, Senin (tanggal menyesuaikan).
Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari berbagai langkah perbaikan yang dilakukan dalam dua tahun terakhir, mulai dari pengurangan kebocoran air (non-revenue water), peningkatan sistem digitalisasi pelayanan pelanggan, hingga inovasi pengelolaan air limbah.
Dukungan dari Pemerintah Kota Bandung
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, memberikan apresiasi tinggi kepada Perumda Tirtawening atas kontribusi tersebut
“Tirtawening telah menunjukkan bahwa pelayanan publik bisa berjalan berdampingan dengan kinerja bisnis yang sehat. Kontribusi Rp4,8 miliar ini tentu akan membantu Pemkot dalam membiayai berbagai program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” jelas Bambang.
Ia juga berharap agar Perumda Tirtawening terus menjaga kinerja positifnya serta meningkatkan kualitas layanan air bersih kepada seluruh warga, terutama di wilayah yang masih belum terjangkau jaringan air perpipaan.
Meningkatnya Kinerja Keuangan dan Pelayanan
Selain itu, tingkat kebocoran air (NRW) yang sebelumnya mencapai 36 persen berhasil ditekan menjadi 30 persen. Hal ini berdampak signifikan terhadap efisiensi produksi air dan pendapatan perusahaan.
“Kami terus melakukan investasi untuk memperbaiki jaringan pipa, mengganti instalasi tua, serta menerapkan sistem deteksi kebocoran digital. Semua itu berkontribusi pada peningkatan laba,” jelas Sonny.
Fokus pada Pelayanan dan Lingkungan
Tidak hanya soal keuangan, Tirtawening juga menunjukkan kepedulian terhadap aspek lingkungan.
Program ini juga mendukung upaya pengendalian pencemaran sungai Cikapundung, yang selama ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap tetes air yang keluar dari Tirtawening tidak hanya bersih, tapi juga diolah dan dikembalikan ke lingkungan dengan aman,” kata Sonny.
Selain itu, perusahaan juga menggagas kampanye “Bandung Hemat Air” yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar menggunakan air secara bijak.
Tantangan: Kebutuhan Air Bersih Masih Tinggi
Pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan perumahan baru membuat permintaan air meningkat signifikan.
